Rabu, 16 April 2014


Tahukah anda bahwa membaca al-quran juga
dapat melatih mata kita?

Mari kita bahas dari penjelasan berikut,
                Secara tidak sengaja kita telah melakukan senam mata pada saat kita membaca Al-quran,  ini dikarenakan saat kita membaca al-quran bola mata kita menggerakkan ke arah kanan dan kekiri, gerakan ini dapat meningkatkan kemampuan mata itu sendiri. Tujuan dari gerakan tersebut dapat menghindari berbagai gangguan pada mata seperti penyakit rabun dekat, rabun jauh dan mata terasa kabur.
                Hanya dengan menggerakan mata, kita dapat mengambil manfaat yang besar dalam kehidupan, selain itu kita bisa melihat bahwa banyak sekali ayat Al-quran yang mengisyaratkan tentang pengobatan, ini dikarenakan Al-Quran itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang mukmin.(QS.Al-ISRA/17:82).
Mari kita bahas manfaat Al-quran dalam bidang kesehatan :

  1.          Menyehatkan Mata
Dari hasil seminar di malaysia menemukan kenyataan bahwa syaraf-syaraf pada mata manusia sesuai dengan huruf-huruf Al-Quran sehingga orang yang membaca Al-Quran, matanya akan sehat dan menyehatkan mata yang sakit

 Dapat dilihat dari hadits Rasulullah SAW, seorang sahabat datang kepada Nabi SAW dan mengeluh sakit mata, kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Lihatlah mushaf Al-Qur’an,” (HR Ibnu Asakir)

Demikian agungnya Al-Qur’an yang merupakan kumpulan dari Kalamullah. Melihat mushaf saja akan menyehatkan mata, apalagi membacanya. Riwayat menjelaskan bahwa para salaf menganjurkan, bahwa jika kita ingin mendapatkan manfaat dari membaca Al-Qur’an maka hendaklah kita membaca Al-Quran seolah-olah sedang berbicara dengan Allah SWT.

Subhanallah, sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Quran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita.

Itulah beberapa manfaat Al-Quran bagi kesehatan kita. Mungkin masih banyak lagi manfaat lainnya yang belum diketahui oleh manusia dan hanya Allah yang Maha Mengetahui segalanya. Oleh karena itu sudah sepatutnyalah jika kita bersyukur kepada-Nya, karena telah mendatangkan Al-Quran sebagai rahmatan lil'alamin. Dan harus kita yakini bahwa segala yang diperintahkan oleh Allah SWT dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW insya Allah memiliki hikmah dan manfaat bagi kehidupan kita di dunia maupun di akhirat kelak. Wallahu ta'ala a'lam.

           2.   Memberikan ketenangan/ketentraman

 Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Quran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
 Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya.
Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Al-Quran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Quran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.
Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Quran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.

Selain itu, Al-Quran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Quran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Maka jelaslah firman Allah : “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur`an yang serupa ( ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.” (Az-Zumar: 23)
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (Ar-Ra’d: 28)

Dari hadits Rasulullah SAW bersabda:“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah (masjid) Allah, mereka membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketentraman, mereka diliputi dengan rahmat, malaikat menaungi mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka pada makhluk yang ada di sisi-Nya”. (HR. Muslim)

          3.    Mencerdaskan Otak

Pada asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan. Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah.
Sebelum bayi lahir, sel-sel otaknya mulai bergetar berirama secara seimbang. Tapi setelah kelahirannya, tindakan masing-masing akan mempengaruhi sel-sel otak dan cara mereka bergetar. Jadi jika beberapa sel otak tidak siap untuk mentoleransi frekuensi tinggi, ini dapat menyebabkan gangguan dalam sistem getar otak yang pada gilirannya menyebabkan banyak penyakit fisik dan psikologis.

Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik sebagai obat terapi.Tapi Beberapa orang peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann mengumpulkan semua pendapat dan temuan para ahli terkait dampak musik Mozart terhadap tingkat intelegensi seseorang. kemudian mereka membuat riset terhadap 3000 partisipator. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan! Berdasarkan penelitian terhadap ribuan partisipator itu, Pietschnig dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart/Klasik.

Maka, Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak, menyembuhkan berbagai penyakit, dsb. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.

Selain itu, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab, yakni bahasa yang memiliki nilai sastra yang tinggi, dan bahasa nomor satu yang paling sulit untuk dipelajari. Kita tahu, bahwa tidak ada satupun dari kita yang mampu menandingi keindahan bahasa Al-Qur’an. Namun, tahukah Anda, bahwa ternyata jika kita mampu berbahasa Arab dapat memudahkan kita untuk menguasai bahasa asing lainnya? Anak-anak yang terbiasa membaca Al-Qur’an disertai dengan memahami maknanya, ternyata memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik daripada anak-anak lain. Bahkan meski bahasa tersebut masih asing, ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kemudian menguasainya, insya Allah.

Sumber  : http://ana-sukmawatikadir87.blogspot.com/2012/04/manfaat-alquran-bagi-kesahatan.html